SUDUT HITAM
(Anonim)
Menyusuri lorong kehidupan
Hanya ada kesunyian
Tak ada yang tahu aku kesakitan
Jalanku lunglai
Lorongku diterpa badai
Langitku rinai
Ingin berteriak
Melegakan hati yang penuh sesak
Aku malah terisak
Penelusuran ini tak berujung
Langit semakin mendung
Tak lama akan datang lembayung
Rumah bagai istana
Kini sudah tak berwarna
Hitam putih yang tersisa
Ibu, ayahh
Aku lelah
Aku lemah
Adakah lorong untukku kembali?
Pada masa dimana hanya ada harsa di hati
Kehidupan bagai pelangi
Ibu, ayahh
Bisakah kita berdamai pada diri?
Aku selalu berteriak dalam hati
Dan selalu menyalahkan diri
Ibu, ayahh
Aku tertatih dalam berdiri
Tak inginkah membantu diri ini?
Kenapa hanya sibuk berselisih?
Aku menghadapnya
Aku tersenyum padanya
Begitupun ia sebaliknya
Aku menguatkannya
Lalu tertawa bersama
Aku, dan angan bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar